Selamat membaca
Cerpen SPK Depkes Makassar in Memorial
semoga bermanfaat

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Cerpen SPK Depkes Makassar in Memorial

KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN ( ASKEP ) DAN CERPEN GORESAN PENAKU

Cerpen SPK Depkes Makassar in Memorial


SPK DEPKES MAKASSAR in Memorial
Oleh : Afif Natsir

Gema suara adzan subuh seakan mengusik sang pemimpi yg tengah lelap dlm dekapan selimut di  atas tilam yg tak pernah jenuh menahan beban yg tak pernah absen menemani tuan mereka saat malam menjelang. Aq terjaga dari tidur yg setidaknya mampu melepas kepenatan dari segala rutinitas yg cukup melelahkan. di sebuah ruang kecil yg hanya berukuran 3x4 meter dengan 1 buah tempat tidur yg idealnya hanya cukup dihuni oleh satu orang, namun beruntung seorang teman rela berbagi tempat untuk menampung aq di kamar kecil itu, meski harus bertarung melawan pengap dan rasa gerah yg seakan membuat mata sukar terpejam, namun bagiku itu sudah cukup memberi tempat untuk hidup di kota daeng yg jauh dari famili dan sanak saudara. yach.. Asrama KPMP ( Kesatuan Pelajar Mahasiswa Pinrang ) menjadi tempat bernaung sementara dalam perjuanganku menyelesaikan studi di sebuah sekolah kesehatan terfaforit kala itu..” SPK DEPKES UJUNG PANDANG “.
Kegiatan Pra Pengenalan Study atau lebih dikenal dengan istilah “ PPS ” yg baru dimulai sejak kemarin membuatq sukar tuk membuka mata, mungkin karena terlalu letih dari kegiatan PPS yg banyak menguras energi serta tekanan psikologis, entahlah… yg jelas hari ini aq harus bangun lebih awal dan berangkat ke kampus lebih cepat  jk tidak ingin menjadi kayu gelondongan yg siap dikapak menjadi serpihan kayu bakar oleh kakak senior yg sudah menanti di pintu gerbang SPK Depkes Banta-bantaeng.
“ Hai Botak..!! kemari…, gertak salah seorang senior dengan mata menyalak menatapku saat baru beberapa langkah hendak masuk ke pintu gerbang, aq berlari - lari kecil sambil menenteng tas yang terbuat dari karung gandum yg sengaja didesain layaknya tas gendongan yg di jual di pasaran, “ Sudah Jam berapa sekarang hah..? “ j…jam lima Kak..” ucapku sedikit gugup.” bohong…” ucapnya dengan nada suara yg lebih tinggi. Coba lihat jam tanganku, dsini jelas-jelas  sudah menunjukkan jam 06 pagi, qm sengaja terlambat y? mataku sejenak melongok hendak memastikan ucapan seniorq yg terlihat semakin garang, aq menangkap sinyal aneh ketika kulihat jam tangan di lengannya betul telah menunjukkan jam 06 WITA. Padahal jelas sekali dalam ingatanku bahwa aq meninggalkan asrama KPMP sebelum jam 5 subuh, atau mungkin rasa kantuk membuat retina mataku keliru mempersepsikan jarum jam dinding yg menggantung di kamarku ? “ Ah…tidak, ini pasti sabotase ”, ucapku membathin.
Di sudut lain tampak beberapa teman mengalami nasib yg sama denganku, ada yg disuruh jongkok, push up, kengkreng atau sekedar berlari-lari kecil sambil meneriakkan semboyan yg dipesan oleh senior, ah.. ada-ada saja kesalahan yg membuat qmi harus dihukum atau bahkan diwawancarai panjang lebar tanpa ujung pangkal, hal yg paling aq suka waktu itu adalah jika senior menghukum aq dgn disuruh menyanyi, he..he.. it’s my favorite, dan menurutku itulah hukuman paling ringan dan sekaligus paling mudah aq lakukan ketimbang harus push up atau kengkreng.
****
Sekolah itu terbilang sudah tua, telah banyak alumnus yg pernah digelontorkannya dan sebagian besar  menghuni beberapa Rumah sakit ataupun Puskesmas di seantero makassar dan sekitarnya. Dan tahun itu kembali merekrut calon petugas kesehatan yg nantinya dipersiapkan untuk mengabdi  di beberapa instansi pemerintah dalam lingkup pemerintah setempat sebagai tenaga paramedis ( Perawat ). Ternyata tuhan telah menggiring langkahku untuk ikut ambil bagian menjadi salah seorang calon perawat yang akan mengikuti studi di sekolah terfavorit itu, setelah menyisihkn ribuan peserta dalam sebuah seleksi penerimaan yg digelar tahun itu.
****
Setelah fase orientasi usai, seluruh calon peserta didik diharuskan menghuni Asrama SPK Depkes, tak terkecuali denganku, dengan membawa perlengkapan alakadarnya hari itu aq bergegas meninggalkan asrama KPMP menuju tempat hunian baru di Asrama SPK. Letaknya tepat berada di belakang kampus, gedung ASPURA berada pada sisi kanan dan di sebelahnya terdapat 2 gedung ASPURI, antara kedua gedung tersebut dipisahkan oleh  lapangan volly ball, yg tak jarang juga dijadikan sebagai lapangan  sepak bola saat musim hujan tiba. yach… ketika musim hujan lapangan itu seringkali beralih fungsi menjadi lapangan sepak bola, entah mengapa rekan2 lbh suka main bola ketimbang main volly saat hujan deras mengguyur kota daeng, mgkin karena bola licin tak terlalu bersahabat untuk dimainkan oleh tangan, jadinya lebih asyik digelindingkan oleh kaki-kaki tanpa sepatu, pernah suatu waktu saat main bola di tengah hujan deras, sebuah tendangan nyasar yang keras memecahkan kaca jendela Asrama PPB bidan, yg tepat berada di samping lapangan, spontan seluruh penghuninya berhamburan keluar dan akhirnya acara kejuaraan sepak bola musim dingin jadi berabe, ha..ha.. semua kaburrrr…. Takut dapat omelan bidan Galak yg seakan ingin menelan qt bulat-bulat.
****
15 tahun sudah peristiwa itu telah berlalu…, kucoba mengurai kembali  peristiwa masa lalu di atas lembaran kertas meski dengan goresan yang sukar difahami, mungkin karena memoryku tak lg mampu membaca setiap cerita yg pernah ditorehkan masa, sehingga hanya secuil dari seluruh cerita yg masih tersisa dalam benakku, namun bagiku cukup untuk mengenang sekolah yg telah mengantarkan hidupku hingga seperti sekarang. Buat rekan2 sejawat, jgn pernah pesimis dgn profesi yg telah membesarkan qt, berjuanglah hingga profesi ini menjadi sebuah profesi yg mendapat tempat layaknya profesi lain, buktikan bahwa perawat mampu mandiri dengan ilmu dan profesinalisme yg dimilki, salam untuk seluruh rekan2 alumni SPK DEPKES MAKASSAR…

2 komentar

NhawierMunawir mengatakan...

Makasih kanda atas memorialnya. Masa yg tak akan terlupa. By alex angk. 2000

Anonim mengatakan...

Ayo nulis lagi man...

Silahkan Beri Komentar Saudara...

Popular post

Template Oleh trikmudahseo